Apakah Api itu Gas, Cairan, atau Padat?
Orang-orang Yunani dan alkemis kuno berpikir bahwa api itu sendiri adalah elemen, bersama dengan bumi, udara, dan air. Namun, definisi modern dari elemen berkaitan dengan jumlah proton sebuah zat murni memiliki. Api terdiri dari banyak zat yang berbeda, jadi itu bukan unsur.
Untuk sebagian besar, api adalah campuran gas panas. Api adalah hasil dari reaksi kimia , terutama antara oksigen di udara dan bahan bakar, seperti kayu atau propana. Selain produk lain, reaksi ini menghasilkan karbon dioksida , uap, cahaya, dan panas . Jika nyala cukup panas, gas terionisasi dan menjadi masalah lain : plasma. Membakar logam, seperti magnesium, dapat mengionisasi atom dan membentuk plasma. Jenis oksidasi ini adalah sumber cahaya yang intens dan panas dari obor plasma.
Sementara ada sejumlah kecil ionisasi yang terjadi dalam api biasa, sebagian besar materi dalam nyala api adalah gas. Dengan demikian, jawaban teraman untuk "Apa masalah api?" adalah untuk mengatakan itu adalah gas. Atau, bisa dikatakan sebagian besar gas, dengan jumlah plasma yang lebih kecil.
Bagian-Bagian dari Api
Ada beberapa bagian nyala api; masing-masing terdiri dari bahan kimia yang berbeda.
- Dekat pangkal api, oksigen, dan campuran uap bahan bakar sebagai gas yang tidak terbakar. Komposisi bagian nyala ini tergantung pada bahan bakar yang digunakan.
- Di atas ini adalah wilayah di mana molekul bereaksi satu sama lain dalam reaksi pembakaran . Sekali lagi, reaktan dan produk tergantung pada sifat bahan bakar.
- Di atas wilayah ini, pembakaran telah sempurna, dan produk-produk dari reaksi kimia dapat ditemukan. Biasanya ini adalah uap air dan karbon dioksida. Jika pembakaran tidak sempurna, api juga dapat menghasilkan partikel padat kecil abu atau abu. Gas tambahan dapat dilepaskan dari pembakaran tidak sempurna, terutama dari bahan bakar "kotor", seperti karbon monoksida atau sulfur dioksida.
Meskipun sulit untuk melihatnya, nyala api berkembang ke luar seperti gas-gas lainnya. Sebagian, ini sulit untuk diamati karena kita hanya melihat bagian nyala yang cukup panas untuk memancarkan cahaya. Nyala api tidak bulat (kecuali di ruang angkasa) karena gas panas kurang padat daripada udara di sekitarnya, sehingga mereka naik.
Warna nyala api merupakan indikasi suhu dan komposisi kimia bahan bakar. Nyala api memancarkan cahaya pijar, yang berarti bahwa cahaya dengan energi tertinggi (bagian terpanas dari nyala api) berwarna biru, dan dengan energi paling sedikit (bagian paling dingin dari nyala api) lebih merah. Kimia bahan bakar memainkan perannya juga, dan ini adalah dasar untuk uji nyala untuk mengidentifikasi komposisi kimia. Misalnya, nyala api biru bisa tampak hijau jika ada garam yang mengandung boron.