Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sticky Ad

Pengertian Oksidan Dalam Kimia

Oksidan adalah reaktan yang mengoksidasi atau menghilangkan elektron dari reaktan lain selama reaksi redoks. Oksidan juga dapat disebut oksidator atau  zat pengoksidasi. Ketika oksidan adalah oksigen, itu bisa disebut sebagai reagen oksigenasi atau bahan transfer oksigen-atom (OT).

Cara Kerja Oksidan 
Oksidan adalah spesies kimia yang menghilangkan satu atau lebih elektron dari reaktan lain dalam suatu reaksi kimia. Dalam konteks ini, zat pengoksidasi apa pun dalam reaksi redoks dapat dianggap sebagai oksidan. Di sini, oksidan adalah reseptor elektron, sedangkan bahan pereduksi adalah donor elektron. Beberapa oksidan mentransfer atom elektronegatif ke substrat. Biasanya, atom elektronegatif adalah oksigen, tetapi bisa juga merupakan elemen atau ion elektronegatif lain.

Contoh Oksidan
Sementara oksidan secara teknis tidak memerlukan oksigen untuk menghilangkan elektron, oksidator yang paling umum mengandung unsur tersebut. Halogen adalah contoh oksidan yang tidak mengandung oksigen. Oksidan biasanya digunakan dalam proses pembakaran, reaksi redoks organik, dan lebih banyak pada bahan peledak.

Contoh-contoh oksidan meliputi:
  • hidrogen peroksida
  • ozon
  • asam sendawa
  • asam belerang
  • oksigen
  • natrium perborate
  • dinitrogen oksida
  • potasium nitrat
  • natrium bismutat
  • hipoklorit dan pemutih 
  • halogen seperti Cl2 dan F2
Oksidan Sebagai Zat Berbahaya
Zat pengoksidasi yang dapat menyebabkan atau membantu proses pembakaran dianggap bahan berbahaya. Akan tetapi Tidak semua zat oksidan yang menyebabkan pembakaran diangkap berbahaya. Misalnya, kalium dikromat adalah oksidan, namun tidak dianggap zat berbahaya dalam hal transportasi.

Bahan kimia pengoksidasi yang dianggap berbahaya ditandai dengan simbol bahaya tertentu. Simbol ini memiliki bola dan api.