Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sticky Ad

Pengertian Korosif Dalam Kimia

Korosif mengacu pada zat yang memiliki kekuatan untuk menyebabkan kerusakan permanen atau menghancurkan zat lain melalui kontak. Zat korosif dapat menggerogoti berbagai bahan, tetapi istilah ini biasanya diterapkan pada bahan kimia yang dapat menyebabkan luka bakar pada saat kontak dengan jaringan hidup. Zat korosif dapat berupa zat padat, cair, atau gas.

Istilah "korosif" berasal dari bahasa Latin yaitu "corrodes" , yang berarti "menggerogoti". Pada konsentrasi rendah, bahan kimia korosif biasanya bersifat iritan.


Simbol bahaya yang digunakan untuk mengidentifikasi bahan kimia yang mampu korosi logam atau korosi kulit yaitu gambar yang menunjukkan bahan kimia yang dituangkan ke bahan dan tangan yang memakan permukaan.

Korosif Juga Dikenal Sebagai: "kaustik", meskipun istilah kaustik biasanya digunakan untuk basa kuat dan bukan asam atau oksidator.
RANGKUMAN
  • Zat korosif didefinisikan sebagai bahan yang mampu merusak atau menghancurkan zat lain yang bersentuhan melalui reaksi kimia.
  • Contoh bahan kimia korosif yaitu asam, oksidator, dan basa. Contoh spesifik adalah natrium hidroksida, asam nitrat, dan hidrogen peroksida.
  • Piktogram internasional yang menjelaskan bahan kimia korosif adalah yang menunjukkan permukaan dan tangan manusia dimakan oleh cairan yang menetes dari tabung reaksi.
Contoh Zat Korosif
Asam dan basa kuat umumnya bersifat korosif, meskipun ada beberapa asam (mis., Asam karborane ) yang sangat kuat, namun tidak korosif. Asam dan basa lemah dapat bersifat korosif jika terkonsentrasi. 

Jenis- jenis zat korosif adalah sebagai berikut:
  • asam kuat - Contohnya adalah asam nitrat, asam sulfat, dan asam klorida.
  • asam lemah pekat - Contohnya adalah asam asetat pekat dan asam format.
  • asam Lewis kuat - conrohnya adalah boron trifluorida dan aluminium klorida
  • basa kuat - Ini juga dikenal sebagai alkali. Contohnya adalah kalium hidroksida, natrium hidroksida, dan kalsium hidroksida.
  • logam alkali - logam inilah yang bertindak sebagai basa kuat. Contohnya adalah logam natrium dan kalium.
  • pengoksidasi kuat - Contoh yang baik adalah hidrogen peroksida.
  • halogen - Contohnya adalah unsur fluor dan klor. Ion halida tidak korosif, kecuali untuk fluoride.
  • anhidrida asam
  • organik halida - Contohnya adalah asetil klorida.
  • zat alkilasi - Contohnya adalah dimetil sulfat.
  • organik tertentu - Contohnya adalah fenol atau asam karbol.

Cara Kerja Korosi
Biasanya, bahan kimia korosif yang menyerang kulit manusia mendenaturasi protein atau melakukan hidrolisis amida atau hidrolisis ester. Hidrolisa amida yang merusak protein adalah yang mengandung ikatan amida. Lipid yang mengandung ikatan ester diserang oleh hidrolisis ester.

Selain itu, bahan korosif dapat berpartisipasi dalam reaksi kimia yang mendehidrasi kulit dan / atau menghasilkan panas. Misalnya, asam sulfat mendehidrasi karbohidrat di kulit dan melepaskan panas, kadang-kadang cukup untuk menyebabkan luka bakar di samping luka bakar kimia.

Zat korosif yang menyerang bahan lain, seperti logam, dapat menghasilkan oksidasi cepat pada permukaan.

Penanganan Aman Bahan Korosif
Perlengkapan pelindung digunakan untuk perlindungan pribadi dari bahan korosif. Peralatan alat pelindung diri (APD) dari kerosof adalah sarung tangan, celemek, kacamata safety, sepatu safety, respirator, pelindung wajah, dan pakaian anti asam. Uap dan bahan kimia korosif dengan tekanan uap tinggi harus digunakan dalam sungkup ventilasi.

Sangat penting bahwa alat pelindung dibuat menggunakan bahan dengan ketahanan kimia yang tinggi terhadap bahan reaksi kimia korosif. Tidak ada bahan pelindung tunggal yang melindungi terhadap semua zat korosif. Sebagai contoh, sarung tangan karet mungkin baik untuk satu bahan kimia, namun dikorosi oleh yang lain belum tentu bisa digunakan. Hal itu berlaku untuk nitril, neoprena, dan karet butil.

Penggunaan Bahan Korosif
Bahan kimia korosif seringkali menjadi pembersih yang baik. Karena bahan tersebut cenderung sangat reaktif, korosif dapat digunakan dalam reaksi katalitik atau sebagai zat antara reaktif dalam industri kimia.

Korosif vs. Caustic atau Iritan
Istilah "kaustik" sering dianggap identik dengan "korosif." Namun, hanya basa kuat yang bisa disebut kaustik. Contoh bahan kimia kaustik yaitu natrium hidroksida dan kalium hidroksida.

Bahan kimia korosif encer dapat menyebabkan iritasi. Namun, pada konsentrasi yang lebih tinggi, bahan kimia korosif dapat membuat luka bakar kimia.

Untuk bahan kimia korosif dan beracun, kedua karakteristik tersebut terpisah. Racun adalah zat dengan efek racun sistemik. Racun mungkin membutuhkan waktu untuk bekerja. Sebaliknya, zat korosif langsung menyebabkan efek  pada jaringan atau permukaan.