Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sticky Ad

Definisi Pembakaran dalam Kimia



Pembakaran adalah reaksi kimia yang terjadi antara bahan bakar dan zat pengoksidasi yang menghasilkan energi, biasanya dalam bentuk panas dan cahaya. Pembakaran dianggap sebagai reaksi kimia eksergonik atau eksotermik. Itu juga dikenal sebagai pembakaran. Pembakaran dianggap sebagai salah satu reaksi kimia pertama yang secara sengaja dikendalikan oleh manusia.

Alasan pembakaran melepaskan panas karena ikatan rangkap antar atom oksigen di O2 lebih lemah dibandingkan ikatan tunggal atau ikatan rangkap lainnya. Jadi, meskipun energi diserap dalam reaksi, ia dilepaskan ketika ikatan yang lebih kuat terbentuk untuk membuat karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Sementara bahan bakar berperan dalam energi reaksi, itu kecil dibandingkan karena ikatan kimia dalam bahan bakar sebanding dengan energi ikatan dalam produk.

Mekanika

Pembakaran terjadi ketika bahan bakar dan oksidan bereaksi membentuk produk teroksidasi. Biasanya, energi harus disuplai untuk memulai reaksi. Begitu pembakaran dimulai, panas yang dilepaskan dapat membuat pembakaran berlangsung sendiri.

Misalnya, pertimbangkan api kayu. Kayu dengan adanya oksigen di udara tidak mengalami pembakaran spontan. Energi harus dipasok, mulai dari korek api yang menyala atau paparan panas. Ketika energi aktivasi untuk reaksi tersedia, selulosa (karbohidrat) dalam kayu bereaksi dengan oksigen di udara menghasilkan panas, cahaya, asap, abu, karbon dioksida, air, dan gas lainnya. Panas dari api memungkinkan reaksi berlanjut sampai api menjadi terlalu dingin atau bahan bakar atau oksigen habis.

Contoh Reaksi

Contoh sederhana dari reaksi pembakaran adalah reaksi antara gas hidrogen dan gas oksigen menghasilkan uap air:

2H2(g) + O2(g) → 2H2O(g)

Jenis reaksi pembakaran yang lebih dikenal adalah pembakaran metana (hidrokarbon) untuk menghasilkan karbon dioksida dan air:

CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O

yang mengarah ke satu bentuk umum dari reaksi pembakaran:

hidrokarbon + oksigen → karbon dioksida dan air

Oksidan

Reaksi oksidasi dapat dianggap sebagai transfer elektron daripada unsur oksigen. Ahli kimia mengenali beberapa bahan bakar yang mampu bertindak sebagai oksidan untuk pembakaran. Ini termasuk oksigen murni dan juga klorin, fluor, dinitrogen oksida, asam nitrat, dan klorin trifluorida. Misalnya, gas hidrogen terbakar, melepaskan panas dan cahaya, saat bereaksi dengan klor untuk menghasilkan hidrogen klorida.

Katalisis

Pembakaran biasanya bukan reaksi yang dikatalisasi, tetapi platina atau vanadium dapat bertindak sebagai katalis.

Pembakaran Lengkap versus Pembakaran Tidak Sempurna

Pembakaran dikatakan "sempurna" jika reaksi menghasilkan produk dalam jumlah minimal. Misalnya, jika metana bereaksi dengan oksigen dan hanya menghasilkan karbon dioksida dan air, prosesnya adalah pembakaran sempurna.

Pembakaran tidak sempurna terjadi ketika tidak ada oksigen yang cukup untuk bahan bakar untuk diubah sepenuhnya menjadi karbon dioksida dan air. Oksidasi yang tidak lengkap dari bahan bakar juga dapat terjadi. Ini juga terjadi ketika pirolisis terjadi sebelum pembakaran, seperti halnya dengan kebanyakan bahan bakar. Dalam pirolisis, bahan organik mengalami dekomposisi termal pada suhu tinggi tanpa bereaksi dengan oksigen. Pembakaran yang tidak sempurna dapat menghasilkan banyak produk tambahan, termasuk arang, karbon monoksida, dan asetaldehida.